Nama
|
=
|
Ayu
Wandira
|
NPM
|
=
|
14050009
|
Prodi
|
=
|
Akuntansi
|
Tugas
Mata Kuliah
|
=
|
Teori
Akuntansi
|
Dosen
Pengampu
|
=
|
Pak
Jamil Aprianto, S.E., M.Ak.
|
Article About
Education
Konvergensi Standar US GAAP
menjadi IFRS,
dan Kaitannya dengan Proses Belajar Mengajar
Selama ini, dunia
mengenal beberapa standar akuntansi. Amerika Serikat, misalnya, yang skala
perekonomiannya terbesar di dunia, masih memakai US GAAP (Unites Stated
General Accepted Accounting Principles. Negara-negara yang tergabung di Uni
Eropa, termasuk Inggris, menggunakan International Accounting Standard (IAS).
Indonesia yang sebelumnya menggunakan PSAK berbasis US GAAP, sejak 1 Januari
2012 berubah menggunakan PSAK berbasis IFRS disusun oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI).
Munculnya IFRS tak bisa
lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi pada pasar modal.
Perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi begitu
cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal, mulai dari
model dan standar pelaporan keuangan, hingga ketersediaan jaringan informasi ke
seluruh dunia.
Dengan kemajuan dan
kecanggihan TI pasar modal miliaran investasi dapat dengan mudah masuk ke
lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Pergerakan mereka tak bisa
dihalangi teritori negara. Perkembangan yang mengglobal seperti ini dengan
sendirinya menuntut adanya satu standar akuntansi yang dibutuhkan baik oleh
pasar modal atau lembaga yang memiliki agency problem.
1.
Pengertian IFRS
dengan GAAP
Anjasmoro (2010) menyatakan bahwa International
financial reporting standards (IFRS) merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board
(IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal
(IFAC).
Generally accepted accounting
principles (GAAP) merupakan kerangka kerja standar pedoman akuntansi keuangan yang digunakan
dalam setiap yurisdiksi tertentu, umumnya dikenal sebagai standar akuntansi
atau praktek akuntansi standar. GAAP termasuk standar, konvensi, dan aturan
yang diikuti oleh akuntan untuk pencatatan dan meringkas dan dalam penyusunan
laporan keuangan.
2. Tujuan IFRS dan GAAP
Tujuan IFRS adalah untuk
menyediakan kerangka kerja global untuk bagaimana perusahaan publik
mempersiapkan dan mengungkapkan laporan keuangan mereka. IFRS memberikan
panduan umum untuk penyusunan laporan keuangan dibandingkan dengan menetapkan
aturan untuk pelaporan industri-spesifik.
Sedangkan Tujuan dari GAAP adalah untuk
memastikan bahwa laporan keuangan yang transparan dan konsistensi dari satu
organisasi ke yang lain.
3. Jenis
perbedaan antara IFRS dengan GAAP
FASB telah mengidentifikasi sejumlah perbedaan antara
IFRS dan US GAAP. jenis
perbedaan yang ada dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
Perbedaan definisi. perbedaan dalam definisi ada
meskipun konsepnya serupa. Perbedaan definisi dapat menyebabkan perbedaan
Pengakuan atau pengukuran.
b.
Perbedaan pengakuan. perbedaan dalam kriteria
pengakuan dan / atau pedoman berkaitan dengan: (1) apakah item diakui atau
tidak (apakah suatu standar menyatakan bahwa suatu item tersebut harus diakui
dalam laporan keuangan, atau sebaliknya),
(2) bagaimana ite tersebut diakui, dan/atau (3) kapan item tsb diakui (perbedaan waktu).
(2) bagaimana ite tersebut diakui, dan/atau (3) kapan item tsb diakui (perbedaan waktu).
c.
Perbedaan pengukuran. perbedaan dalam pendekatan untuk
menentukan jumlah yang diakui yang dihasilkan baik dari (1) perbedaan dalam
metode yang dipakai/diharuskan dipakai atau (2) perbedaan dalam pedoman rinci
untuk menerapkan method serupa.
d.
Alternatif. satu set standar memungkinkan pemilihan
antara dua atau lebih metode alternatif, sedangkan set standar lainnya
memerlukan satu metode tertentu untuk digunakan (hanya 1 metode yang harus
digunakan).
e.
Kurangnya persyaratan atau bimbingan. IFRS tidak dapat
menutupi/mencakup masalah yang ditangani oleh US GAAP, dan sebaliknya.
Misalnya, dalam US GAAP dibahas sedangkan di IFRS tidak dibahas.
f.
Perbedaan presentasi. ada perbedaan dalam penyajian
materi dalam laporan keuangan (apakah formatnya sama atau tidak).
g.
Perbedaan pengungkapan. perbedaan dalam informasi yang
disajikan dalam catatan atas laporan keuangan yang terkait dengan (1) apakah
pengungkapan diperlukan atau tidak, dan (2) cara di mana pengungkapan ini harus
dibuat.
Perbedaan GAAP dengan IFRS juga terletak pada :
1. Dalam metode penilaian persediaan, GAAP mengenal
metode FIFO, LIFO dan avarege, sedangkan IFRS hanya mengenal metode FIFO dan
avarage saja.
2. Dalam Laporan Keuangan versi GAAP terdapat pos luar
biasa, sedangkan Laporan Keuangan IFRS tidak terdapat pos luar biasa, tetapi
diganti dengan pendapatan komprehensif lainnya.
3. GAAP
berbasis aturan, sedangkan IFRS berbasis prinsip saja.
4. Dalam mengukur nilai aset, GAAP menilai menggunakan
nilai historis, sedangkan IFRS menilai menggunakan nilai wajar.
5. Fokus Laporan keuangan pada GAAP adalah Laporan Laba
Rugi, sedangkan IFRS berfokus pada Laporan Posisi Keuangan (neraca) dan Laporan
Laba Rugi.
Dalam banyak kasus, IFRS lebih fleksibel dari pada US GAAP. beberapa
standar akuntansi internasional (IAS) memungkinkan suatu perusahaan untuk
memilih salah satu diantara dua perlakuan alternatif dalam akuntansi untuk item
tertentu. juga, IFRS umumnya memiliki lebih sedikit pedoman peraturan (tidak terlalu banyak peraturan)
dari pada US GAAP; sehingga penilaian/pertimbangan lebih lanjut diperlukan
dalam menerapkan IFRS. IFRS merupakan system akuntansi berbasis
prinsip/principle-based accounting system (prinsip-prinsip luas dengan aturan
rinci yang terbatas), sedangkan US GAAP adalah sistem berbasis aturan. Namun,
dalam beberapa kasus, IFRS lebih rinci dari US GAAP.
Manfaat yang akan diperoleh jika melakukan konvergensi standar akuntansi
internasioanl (Hoesada, 2008), yaitu:
a.
Meningkatkan komparabilitas informasi keuangan yang
berkualitas sehingga mengurangi biaya dana (cost of capital);
b.
Menarik investasi lintas negara melalui transparansi;
c.
Mempermudah akses investasi dan pendanaan dengan skala
internasional;
d.
Meningkatkan integritas pasar modal secara global,
memudahkan dual listing;
e.
Memudahkan konsolidasi laporan keuangan perusahaan
multinasional.
4.
Perkembangan
Konvergensi IFRS di Indonesia
Alasan yang mendasari mengapa Indonesia
harus melakukan konvergensi IFRS adalah masalah kepentingan global agar dapat
meningkatkan daya informasi dari laporan keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Di samping itu Konvergensi IFRS adalah salah satu kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 forum, Hasil dari pertemuan pemimpin negara G20 forum di
Washington DC, 15 November 2008 secara prinsip-prinsip G20 yang dicanangkan
sebagai berikut: 1). Strengthening Transparency and Accountability;
2). Enhancing Sound Regulation; 3). Promoting integrity in Financial
Markets; 4). Reinforcing International Cooperation; 5). Reforming International
Financial Institutions. Menurut
Humanity (2012).
Untuk dapat segera mengaplikasikan IFRS di
Indonesia, berbagai usaha sosialisasi telah dilakukan termasuk oleh IAI seperti
program sertifikasi PSAK (CPSAK), sertifikasi pengajar IFRS, training IFRS,
pertemuan forum dosen akuntansi keuangan, dan upaya lainnya. Pendidikan
akuntansi, di semua level, tidak luput menjadi sasaran utama program
penyuksesan konvergensi IFRS. Oleh karena itu, banyak universitas yang mengubah
kurikulumnya dengan memasukkan kandungan IFRS dan melatih dosennya agar siap
memberikan perkuliahan konvergensi IFRS bahkan mengganti buku teks dengan edisi
IFRS. Karena bagaimanapun juga konvergensi IFRS merubah dengan sangat
signifikan proses pembelajaran akuntansi di Indonesia. Proses pembelajaran
akuntansi harus disesuaikan dengan tujuan utama agar mahasiswa memiliki
pengetahuan dan ketrampilan tentang IFRS (Istiningrum, 2012).
Sejalan dengan hal tersebut, dosen dan program studi
akuntansi adalah pihak yang paling berperan dalam menyiapkan tenaga
professional akuntansi yang memahami konvergensi IFRS. Berbagai upaya juga
telah dilakukan oleh program studi akuntansi untuk mempersiapkan diri baik dengan
kurikulum maupun dosen yang akan melaksanakan kurikulum dalam proses
pembelajaran.
5. Tri Dharma
Menuju IFRS
Bagaimanapun juga program studi
akuntansi harus mempersiapkan diri untuk melakukan pembelajaran konvergensi
IFRS. Walaupun lepas dari pro dan kontra terhadap IFRS maupun ketiadaan data
tentang kesiapan Indonesia melaksanakan IFRS, perguruan tinggi (PT) seharusnya
mampu secara obyektif dan proporsional merespon PSAK bercita rasa IFRS. PT
seharusnya bisa memberi manfaat besar kepada masyarakat termasuk masyarakat
bisnis dengan mencipta dan menyebarluaskan pengetahuan dan teknologi (standar
akuntansi). Kebutuhan masyarakat bisnis akan tenaga terampil IFRS sangat besar
dan akan terus tumbuh. Hal ini menjadi kesempatan dan tantangan tersendiri yang
harus dapat ditangkap oleh unit pendidikan program vokasi melalui perubahan
kurikulum yang memasukkan materi PSAK-IFRS dalam pengajaran
matakuliah-matakuliah akuntansi keuangan (Supriyadi, 2013).
Tentang PT yang harus memberikan
manfaat pada masyarakat termasuk pendidikan vokasi akuntansi, hal tersebut
sejalan dengan pesan yang tertulis dalam situs dikti.go.id. “Perguruan tinggi
sebagai lembaga merupakan komunitas hidup dinamik dalam perannya
menumbuh-dewasakan kadar intelektual, emosional dan spiritual para mahasiswa,
bergumul dengan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan, mengejar dan
mendiseminasikan pengetahuan sebagai pengabdian bagi kemajuan masyarakat. Dalam
posisi dan perannya ini, lembaga pendidikan tinggi merupakan mercu suar
kebijakan dan kemaslahatan, tidak seperti menara gading yang merupakan monumen
mati sebagai simbol belaka”. Respon perguruan tinggi terhadap IFRS bisa
dilakukan melalui tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat (Suhardianto, 2011:5).
Referensi :
Akuntansi
Keuangan I; Dwi Martani
http://digilib.unila.ac.id/8932/16/BAB%20II.pdf
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/humanity/issue/view/240/showToc
http://ekonomi.umsida.ac.id/tinymcpuk/gambar/file/Analisis_Kesiapan_dan_Pelaksanaan_Perkul.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/91407-ID-analisis-kesiapan-dan-pelaksanaan-perkul.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/73862-ID-perbedaan-ifrs-us-gaap-dan-psak-investem.pdf
thanks ya
BalasHapusiya sama-sama ser :)
BalasHapusKeren mbak
BalasHapus🙏🙏🙏😊😊
HapusMantap
BalasHapus😊😊😊🙏🙏
HapusMantap
BalasHapus👍👍👍👍👍👍
BalasHapus😊😊😊😉
HapusBagus mbak ku😊
BalasHapusAlhamdulillah 😊😉
Hapusmantab sis
BalasHapus🙏🙏
HapusGood.. Mantap..
BalasHapusThanks 😊😊
HapusGood.. Mantap..
BalasHapus